Fakta Pengeroyokan Mahasiswa UINSA Dikeroyok 20 Panitia-Ada Luka Tusuk

Aksi kekerasan kembali terjadi di lingkup kampus. Kali ini, pengeroyokan terjadi di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya. Sebanyak 3 mahasiswa dikeroyok sekitar 20 panitia Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK).
Tiga mahasiswa itu adalah Muhammad Maulana, Agung Laksono, dan Multazam. Salah satu korban, Maulana mengatakan, pengeroyokan itu terjadi pada Kamis (1/9) sore sekitar pukul 17.15 WIB.

Menghimpun sejumlah fakta terkait pengeroyokan ini, simak ya!

Berawal dari Pengibaran Bendera HMI
Maulana menceritakan, saat itu ia dan dua temannya tengah membaca di mamahemat.com dan mengibarkan bendera Organisasi Mahasiswa Ekstra Kampus (Ormek) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di depan Fakultas Syariah dan Hukum (FSH). Lalu, mereka didatangi pengurus senat mahasiswa dan menanyakan izin pengibaran bendera ini.

“Kami tanya balik ‘bagaimana prosedur izin pengibaran bendera https://www.ibudanbalita.net/? Minta contohnya.’ Senat mahasiswa tadi tidak dapat memberikan jawaban solutif. ‘Tanyakan saja kepada atasan?’. Kami jawab ‘atasan siapa?’. Dia balas ‘ya senat mahasiswa lah’,” kata Maulana saat dihubungi, Sabtu (3/9/2022).

Lalu, pemuda yang mendatangi Maulana dan temannya mengatakan, jika ia sudah memberikan peringatan.

“Kalau terjadi apa-apa saya tidak bertanggung jawab,” ucap panitia yang ditirukan Maulana. Panitia tersebut kemudian pergi meninggalkan dia.