Telaga Ngebel, Disini Ponorogo Bermula

Telaga Ngebel, sebuah pesona wisata Telaga yang berada di daerah Ponorogo. Lebih tepatnya, danau ini berada di perbatasan antara Ponorogo dan juga kabupaten Madiun. Ketenangan dan keindahannya akan mempesona setiap wisatawan yang datang berkunjung. Apalagi, saat mendengar sebuah legenda yang berkembang tentang Telaga Ngebel.

Telaga Ngebel Dermaga

Bukan Indonesia namanya jika, tidak menyimpan unsur mistis dari sebuah objek wisata. Termasuk Telaga Ngebel ini. Dimana menurut konon cerita terbentuknya air ini hanya dari mencabut sebuah lidi. Kemudian, air yang terus keluar dengan sangat deras mengakibatkan terbentuknya Telaga. Untuk lebih jelasnya, yuk simak cerita berikut ini,

Kawasan wisata ini selalu dikaitkan dengan “Baru Klinting” Apa dan Siapa itu Baru Klinting? Dia adalah seekor ular naga yang besar tetapi, mempunyai hati yang mulia. Tidak suka menggoda manusia.

Telaga Ngebel Naga

Ular naga ini adalah jelmaan dari seorang Patih kerajaan Bantaran Angin. Sang Patih kala itu sedang melakukan sebuah pertapaan, bermeditasi dalam wujud sebuah ular yang besar. Pada saat Sang Patih sedang melakukan meditasi ada seorang warga yang tiba-tiba saja masuk ke dalam gua tersebut.

Warga yang terlihat kelaparan itu pun membawa ular ke desa. Orang itu tidak tahu jika, ular yang dibawanya adalah jelmaan dari Sang Patih. Orang tersebut membunyikan kentongan untuk memanggil togel para warga agar berkumpul. Banyak warga yang berkumpul dan terkejut dengan ular yang dibawa tersebut.

Para warga pun sepakat untuk memotong ular yang besar itu dan dijadikan sebagai lauk yang nikmat. Beberapa ibu-ibu pun sudah menyiapkan segala bahan-bahan yang akan digunakan untuk memasak. Kejadian, aneh pun terjadi ketika, seorang warga ingin memotong Ular itu.

Ular itu pun berubah menjadi seorang anak kecil yang iimut dan jjuga menggemaskan. Semua warga pun cukup terkejut. Di tengah keterkejutan semua warga, anak tersebut pun membuat sebuah sayembara.

Anak kecil tersebut menancapkan sebuah lidi tetapi, ada juga yang menyebutkan bila, itu bukanlah lidi melainkan centong. Para warga satu-persatu disuruh untuk menyambutnya. Satu-persatu para warga pun mencoba. Mulai dari orang yang memiliki postur tubuh pendek, besar dan kekar. Hanya saja, tidak satu pun yang bisa mencabutnya.

Anak kecil itu pun mencabutnya dan keluarlah sebuah air yang terus menerus tanpa henti. Air tersebut akhirnya, membentuk sebuah telaga. Setelah kejadian itu, para warga pun menyebutnya dengan nama Telaga Ngebel. Dimana, arti kata ngebel adalah bau. Jadi, Telaga ngebel sebenarnya mempunyai arti telaga yang mempunyai bau busuk.

Ada juga konon yang mengaitkan telaga ngebel ini yang memiliki peran sangat penting dalam sejarah terbentuknya kabupaten Ponorogo. Konon pendiri kabupaten ponorogo yaitu Batoro Kantong menyucikan diri dengan menggunakan air dari telaga ini sebelum menyiarkan islam di tanah Ponorogo.

Telaga Ngebel View 3

Pagi hari adalah waktu yang tepat untuk mengunjungi telaga. Lebih tepat lagi sebelum matahari terbit. Sobat Traveller semua dapat menyasikkan bagaimana proses matahari pagi itu muncul secara perlahan dari balik bukit. Keindahan momen ini tidak akan pernah bisa terulang.

Telaga Ngebel terdiri dari danau yang begitu luas. Hampir sama dengan Telaga sarangan yang berada di Magetan. Sepanjang jalan akan ditemui beberapa pepohonan yang tumbuh menghadirkan sebuah kesejukan yang berbeda. Berjalan di sekitar telaga sangat disarankan. Rasakan sensasi yang berbeda dengan menghirup segarnya udara pagi.

Telaga ini seperti sebuah danau yang berada diatas pegunungan. Bisa jadi, ranupanenya Ponorogo. Dimana, masih banyak pohon-pohon yang berdiri kokoh. Menghadirkan pemandangan yang berbeda. Apalagi, saat Sobat Traveller memutuskan untuk naik keatas bukit dan melihatnya dari atas. Sungguh, mata tidak akan bisa berkedip.

Namanya juga wisata air. Pasti ada beberapa wahana tentang air yang tersedia disana. Benar saja, ada sebuah perahu motor dan juga becak air yang bisa dipesan dengan harga yang murah. Sobat Traveller semua bisa menikmati seluk beluk telaga dan memacu adrenalin saat perahu motor ini menambah kecepatannya.

Telaga Ngebel Fitur

Harga perahu motor atau juga bus motor ini adalah 5 ribu rupiah. Dengan syarat, semua bus harus dalam keadaan penuh, baru bus ini akan berangkat mengelilingi telaga. Tetapi, wisatawan juga bisa menyewanya dengan harga 50 ribu rupiah saja. Tanpa harus menunggu bus ini penuh. Ada juga kuda yang siap mengantar Sobat Traveller berkeliling dengan harga 30 ribu saja.

Selain bermain air, wisatawan semua bisa juga untuk menikmati sajian kuliner yang disuguhkan. Rasanya pun begitu luar biasa. Sobat Traveller bisa memilih warung mana yang akan dijadikan tempat untuk makan. Bila musim durian tiba, ada banyak pedagang durian akan datang dan menawarkan barang dagangannya.

Menikmati sore disini amat menyenangkan. Sobat Traveller akan disuguhkan pesona langit yang indah. Perpaduan alam yang begitu cantik, dengan langit berwarna oranye serta sinar matahari yang tak lagi menyengat. Setiap detiknya akan terasa sangat berharga melihat Sang Surya tenggelam dan digantikan oleh rembulan yang sudah siap menjalankan tugasnya.